analisis gugusan asam

ANALISA PENDAHULUAN SENYAWA ASAM
1. Organoleptis
• Bentuk : cair, kental, padat, Kristal
• Bau : menusuk, contoh : asam asetat
Bau aromatis, contoh : sinamat
• Rasa : asam (kemungkinan bentuk asam), dan asin (kemungkinan bentuk garam)
2. Reaksi terhadap lakmus : warna biru berubah menjadi warna merah (asam)
3. pH universal, untuk menentukan kemampuan asam
4. Sublimasi, umumnya asam-asam mudah menyublim dalam bentuk asamnya
5. Prrolisa :
• Asam suksinat, merangsang batuk
• Menentukan adanya garam atau tidak : jika terdapat residu, menandakan adanya garam. Jika memberikan warna hitam, menandakan adanya asam.

PEMBAGIAN SENYAWA ASAM
1. Menurut strukstur kimia
• Rantai alifatis jenuh, contoh : asam butirat
• Rantai alifatis tidak jenuh, contoh : asam undecylinat
• Rantai benzene / aromatis, contoj : asam benzoate
2. Berdasarkan konsitensinya : padat, cair, Kristal
3. Berdasarkan mudah atau tidaknya menguap
• Mudah menguap, contohnya : asam yang bermatabat Satu
• Tidak mudah menguap, contoh : asam yang mempunyai gugus oxy, keto, dan asam bermatabat banyak
4. Berdasarkan kelarutannya
• Jumlah atom C 1-4, dapat bercampur dengan air dalam segala perbandingan
• Jumlah atom C 4-9, dapat bercampur dalam ait dalam perbandingan tertentu
• Jumlah atom C-9, sukar larut dalam air
Catatan : makin tinggi jumlah atom carbon, makin sukar larut dalam air. Pada asam aromatis kelarutan pada banyak jumlah gugus, makin banyak gugus makin mudah larut.

REAKSI-REAKSI ASAM
1. Reaksi dengan FeCl3
Zat + beberapa tetes FeCl3  amati
• Ungu (merah ungu) : derivate salisilat
• Merah : asam melonat
• Cokelat : asam benzoate, asam aspargin
• Cokelat merah : asam asetat
• Kuning : asam laktat, asam malat
• Jingga : asam indochinolinsulfonat
• Biru hitam : asam gallat

2. Reaksi iodoform
Zat + NaOH / NH4OH + sol. Iodii  endapan kuning muda yang berkilat yang jika diamati di bawah mikroskop akan terlihat seperti Kristal lantang
Reaksi positif untuk asam piruvat, asam laktat, asam sulfosalisilat.

3. Reaksi cuprifil
Zat + bebrapa tetes CuSO4 1 % + NaOH berlebih, kocok, endapan disaring  biru tua/biru ungu jernih. Reaksi positif untuk asam tartrat, asam pathotenat, asam glutamate, dan nipagin.

4. Reaksi beilstein
Kawat Cu dibersihkan, bakar dengan nyala Bunsen  CuO. Kemudian kawat dicelupkan ke dalam zat, dibakar lagidengan nyala Bunsen, jika positif memberikan nyala hijau. Reaksi positif untuk asam trichloroasetat.

5. Reaksi marquis
Zat + NaOH + formalin 3 tetes  amati
Reaksi (+)
• Asetosal : rosa
• Asam salisilat dan derivate : merah prambors
• Asam gallat : kuning
• Tannin : cokelat rosa

6. Reaksi fehling
Fehling A : CuSO4.5H2O
Fehling B : larutan Na-Tartrat + NaOH
Zat + Fehling A – fehling B, dipanaskan  endapan merah bata Cu2O
Reaksi positif untuk asam gallat, asam glukonat, tannin, asam formiat, dan nicotinamid.

7. Reaksi dengan AgNO
Zat + larutan AgNO3  panas / dingin
Reaksi ( panas ) : asam formiat
Reaksi ( dingin ) : asam gallat
Reaksi ( ammoniakal ) : asam tartrat

8. Reaksi dengan pDAB
Zat + pereaksi ( dimetil amida benzaldehid 1% dal HCl )  jingga
Reaksi positif untuk asam sulfanilat

9. Reaksi Nessler
KI + HgI2 ( 1 : 20 )  mengendap
Peaksi positif untuk asam formiat, asam tartrat

10. Reaksi dengan NaOH
Zat positif untuk asam gallat

11. Reaksi Umbelliferon
zat + resorsin + H2SO4  panaskan/dinginkan, encerkan dengan air  NaOH
Hasil reaksi :
• Nama zat : asam sitrat
Sinar biasa : kuning
Sinar UV : biru laut
• Nama zat : asam tartrat
Sinar biasa : cokelat/merah
Sinar UV : Hijau biru tua
• Nama zat : asam phtalat
Sinar biasa : kuning/cokelat
Sinar UV : hijau muda
• Nama zat : asam malonat
Sinar biasa : Kuning
Sinar UV : Hijau
• Nama zat : asam suksinat
Sinar biasa : kuning
Sinar UV : hijau muda

12. Reaksi murexide
Zat + KClO3 + HCl 25%  panaskan di penangas air  kuning jingga, setelah dingin uapkan, uap NH4OH / NH4OH encer  ungu
Reaksi positif untuk asam champorinat

13. Reaksi prohde
Zat + larutan amonii molybdat + H2SO4  ungu
Reaksi positif untuk asam salisilat


14. Reaksi parri
Zat + Co(NO3) tiup dengan ammonia  ungu
Reaksi positif untuk asam phtalat, asam champorinat

15. Reaksi dengan KMnO4
KMnO4 + H2SO4, dipanaskan 
• Bau asetatdehid : asam laktat dan derivatnya
• Bau benzaldehid : asam sinamat dan derivatnya

ASAM SITRAT ANHIDRAT
• Sinonim : beta-hidroxy tricarbollic acid
• Definisi : asam sitrat mengandung anhidrat atau mengandung satu molekul anhidrat. Mengandung tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 100,5% dari asam -2-hidroksi-1,2,3-propanoat jika dihitung terhadap zat anhidrat
• Pemerian : hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul sampai halus, putih, tidak berbau, atau praktis tidak berbau, rasa sangat asam, agak higroskopis dalam udara lembab
• Titik lebur : 153˚C
• pH : 2,2
• Kelarutan :
a. Larut dalam 1 bagian air
b. Larut dalam 1,5 bagian etanol ( 95% )
c. Sukar larut dalam eter
• Identifikasi :
a. Oksalat : netralkan 10 mL larutan ( 1 dalam 10 ) dengan ammonium hidroksida 6 N, tambahkan 5 tetes asam klorida 3 N, dinginkan dan tambahkan 2 mL kalsium klorida  tidak terbentuk kekeruhan
b. Sulfat : pada 10 mL larutan ( 1 dalam 10 ) tambahkan 1 mL barium klorida yang telah ditambahkan 1 tetes asam klorida pekat  tidak terjadi kekeruhan
c. Zat mudah terarangkan : masukkan 1 gr ke dalam tabung reaksi dengan ukuran 22 mm x 175 mm yang telah dibilas dengan 10 mL asam sulfat dan tiriskan selama 10 menit. Tambahkan 10 mL asam sulfat, goyang sampai larut sempurna dan celupkan dalam tangas air pada suhu 90˚±1˚ selama 60±0,5 menit, jaga permukaan asam dibawah permukaan air selama pemanasan. Dinginkan tabung reaksi dengan air mengalir dan pindahkan larutan asam kedalam tabung pembanding warna, warna asam tidak lebih tua dari volume sama larutan padanan K seperti yang tertera pada warna dan akrominitas dalam tabung padanan, tabung diamati vertical dengan belakang putih.
• Melakukan pengujia dengan menggunakan infrared absorpsio spechtrephotometing
• Reaksi :
a. Reaksi cuprifil : (+)
b. Zat + ureum dan dilelekan sampai hitam kering  flouresensi birru kuat dalam gelap, bila diasamkan flouresensi hilang, dibarakan kembali flouresensi kembali.
c. Reaksi digines : (+)
d. Zat + H2SO4, asamkan dan panaskan + KMnO4  putih ( kelebihan KMnO4 ) dihilangkan dengan H2O2
e. Reaksi Haussler : (+)
f. Zat + valinin dalam spiritus, diuapkan sampai kering ( di waterbarth ) + H2SO4  biru hijau + ait  wara mungkin muda + ammoniak  merah cokelat
g. Reaksi wurth dan herman
Zat dalam asam asetat anhidart + piridin ( 1 : 5 )  merah
h. Reaksi statier
Larutan zat dalam air + H2SO4 encer + KBr + KMnO4  ̠putih mengendap
i. Reaksi Kristal : Ca-kristal, Ag-sitrat,Bi-sitrat, Na-sitrat
j. Zat + pDAB HCl  hijau
k. Zat + resorcin + H2SO4, panaskan + air + NH4OH  u.v biru (larutan merah violet)
ASAM SUKSINAT
a. Sinonim : asam butanadinoat, asam batu ambar, assuccin
b. Pemerian :
• Kristal tak berwarna atau kekuningan
• Bau minyak batu ambar
c. Identifikasi asam suksinat
• Larutan netral ( dengan NH4OH ) + FeCl3  endapan cokelat, larut dalam HCl
• Dengan pyrolisa ( pemijaran ) : menimbulkan batuk-batuk
• Reaksi Kristal :
1. Larutan netral + Kristal Pb asetat  Kristal berbentuk lupis
• Larutan zat + NH4OH diuapkan di dalam cawan  pyrol, dengan batang korek api + HCl : merah
• Larutan zat + pDAB  merah
• Sublimasi : bentuk Kristal
• Reaksi umbelliferon :
Larutan zat + H2SO4 +resorein  dinginkan, encerkan dengan air dan basakan dengan NH4OH
Dengan sinar biasa : kuning
Sinar UV : hijau muda

ASAM GLUTAMAT
• Sinonim : glutamic acid. (S)-2-aminopentaedioc acid, alpha-amino glutaric acid, 1-amino propane-1,3-dicarboxylic
• Berat jenis : 147,13 gr/mol
• Titik lebur : 247-249˚C
• Massa jenis : 1,538 gr/cm
• Organoleptis :
a. Serbuk Kristal putih atau Kristal tak berwarna
b. Larut dalam air panas
c. Praktis tidak larut dalam asam asetat, alcohol, aseton, dan eter
d. Rasa asin spesifik
e. Bau vetsin
• Reaksi :
a. Reaksi dengan FeCl3
b. Larutan zat + FeCl3  jingga
1. Reaksi cuprifil :
Larutan dibasakan terlebih dahulu dengan NaOH, lalu diteteskan dengan CuSO4 maka akan terbentuk kompleks Cu dengan warna biru yang jernih
2. Reaksi pDAB HCl  warna hijau
Zat + air barit  saring, filtrate + aetanol  endapan hablur putih
3. Zat + larutan ninhydrin + Na-asetat, dipanaskan 5 menit  biru ungu

ASAM MEFENAMAT
• Sinonim : acidum mefanamicum, Forte mefenamic acid, ponstan, mefenaminseure, asam 2-(2,3-Dimetlfenil)amino)benzoate, mefic, ponstel, asam-N(2,3-Xylyl)-2-aminobenzoat
• Organoleptis :
a. Serbuk Kristal putih hingga kuning terang
b. Titik lebur : 230-231˚C
c. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol 1 : 185, larut dalam kloroform 1 : 150, larut dalam eter 1: 80, larut dalam larutan alkali hidroksida
d. pKa : 4,2
• kroamtografi lapis tips :
system TA-RF96, system TD-RF 41, sisitem TE-RF11, system TT-RF 48, sisitem TG-RF32, system TAD-RF54, system TAE-RF87,system TAJ-RF68, system TAK-RF86,sistem TAL-RF95. Larutan berwarna hijau, asam kromat
• Kromatografi gas
system GA-asam mefemanat RI2201, asam mefemanat-MeRI2069, system GB-RI2370, Sistem GD-asam mefemanat-Me RRT 1,45 ( relative ke n-C16H34 )
• Identifikasi
a. Zat + FeCl3  bintik jingga
b. Zat + H2SO4  biru + HCl  warna hilang atau menjadi berwarna kuning pucat
c. Zat + HNO3  hijau lumut sampai hijau kekuningan
d. Zat + pDAB HCl  tidak bereaksi
e. Zat + K4FE(CN)  tidak bereaksi
f. Reaksi lybermann ( nitrosa ) :
Pereaksi : HNO2 dan H2SO4
Zat + pereaksi  warna biru
• Fungsi : sebagai analgesic untuk menghilangkan rasa sakit kepala, sakit gigi, radang, dismeorrhoea, sakit pada otot.

ASAM BENZOAT
• Rumus molekul : C7H6O2
• Berat molekul : 122,12
• Pemerian :
a. Hablur bentuk jarum atau sisik
b. Berwarna putih
c. Sedikit berbau, biasanya bau benzaldehida atau benzoin
d. Agak mudah menguappada suhu hangat
e. Mudah menguap dalam air
f. Titik lebur : antara 121˚C dan 123˚C
g. Titik didih : 205˚C
h. pH: 2,6
• beberapa reaksi yang ada pada asam benzoate :
1. Reaksi pendahuluan :
a. Zat + KI + KIO3  I2 + amilum  larutan berwarna biru ungu
b. Zat ditambahkan H2O2 kemudian celupkan kertas lakmus biru, kertas lakmus akan berubah menjadi merah
c. Larutan zat + NaOH + CuSO4  berwarna biru ( pembentukan kompleks garam Cu2+ )
d. Menentukan adanya inti aromatis dengan reaksi marquis : zat + H2SO4 + 3 tetes formalin  memberikan warna
2. Reaski spesifik :
a. Bila dipanaskan mudah tersublimasi seperti pelangi dan bentuk papan pecah
b. Larutan zat dinetralisir dengan menambahkan MgO/CaCO3 dan FeCl3 akan terbentuk endapan Fe-benzoat
c. Bau esterifikasi : Zat + etanol + H2SO4 dipanaskan, akan terbentuk etil benzoate ( bau seperti pisang ambon )
3. Uji identifikasi benzoate ( FI III, hal 921 )
a. Larutan zat + FeCl3  endapan merah muda kekuningan
b. Larutan zat + H2SO4 2N  endapan asam benzoate, mudah larut dalam eter
• Kegunaan : antiseptikum dan antijamur ( FI III, hal 49 )

ASAM SINAMAT
• Sinonim : 3-phenyl-2-propenoic acid, beta-phenylacrilic
• Rumus bangun : C9H8O2
• BM : 148,15
• Organoleptis :
a. Kristal monosiklik
b. Titik leleh : 113˚C
c. Titik didik : 300˚C
d. Kelarutan air ( 1: 2000 ), alcohol ( 1:6 ), methanol ( 1: 5 ), kloroform ( 1:12 ), benzene, aseton, eter, asam asetat glacial
• Reaksi
a. Oksidasi oleh KMnO4 1%  bau benzaldehid
Zat + KMnO4 + NA2CO3  warna cokelat
b. Reaksi Kristal dengan sublimasi
c. Garam-garam sinamat netral + FeCl3  cokelat jinggga
d. Larutan + CaCO3/MgO berlebih, saring filtratnya, tambahkan MnSO4  putih, lama-lama Kristal kuning
e. Melarut dalam NaOH
f. Dilarutkan dalam air/HCl 0,5 N  menghilangkan warna
g. Pemijaran-pemanasan  bau aromatic
h. 3 mL larutan zat + 2 mL pereaksi zwitter  biru hijau ungu
i. Reaksi dengan marquis :
Zat + H2SO4 + 3 tetes formalin  menghasilkan warna

2 comments:



Sikometkongkrit mengatakan...

boleh minta pustaka nya

Unknown mengatakan...

Klw zat kimia serbuk putih yg larut dlm air berwarna kuning...itu kimia apa

Posting Komentar