analisis dan diagnosis keadaan lingkungan pemasaran

tugas dasar pemasaran
PERUBAHAN SIKAP KONSUMEN
d
i
s
u
s
u
n
oleh :

nama = hertyn frianka ( 13210279 )
1EA12
universitas gundarma
tahun ajaran 2010/2011


KATA PENGANTAR

Rasa syukur tidak terhingga kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang hanya karena-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih juga kami berikan kepada Bapak Herry Susanto, sebagai dosen dalam mata kuliah Dasar pemasaran, kepada teman teman saya dari jurusan manajemen angkatan 2010, dan pihak-pihak lain yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu di sini.
Dalam makalah ini, saya membahas tentang analisis dan diagnosis faktor lingkungan. Seperti yang kita ketahui, di dunia ini banyak faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran dan mempunyai ciri khas masing. Untuk itu saya membuat makalah singkat ini yang menuliskan tentang analisis dan diagnosis tersebut.
Penulis memahami makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang membangun demi menyempurnakan makalah ini agar menjadi sebuah makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi yang membacanya.


Depok, november 2010









BAB I
PENDAHULUAN
Faktor lingkungan baik itu lingkungan perusahaan itu sendiri, lingkungan mikro, maupun lingkungan makro sangat memiliki peran yang sangat strategis dalam dunia bisnis suatu perusahaan, baik yang bergerak di bidang jasa, dagang, maupun manufaktur. Oleh karena itu, setiap perusahaan kini telah memiliki jurus masing-masing untuk menghadapi permasalahan yang tergolong pelik ini.
Dalam makalah singkat ini, saya akan mengupas sedikit mengenai analisis dan diagnosis dari faktor lingkungan eksternal maupun internal suatu perusahaan yang dapat membuat perusahaan tersebut tetap berada di jalur eksisitensi dunia bisnis yang sehat.














BAB II
ISI
PERUSAHAAN SUSU SAPI
HERTYN GROUP AND THE COMPANY

A. ANALISIS
1. Memprediksi lingkungan yang berpengaruh terhadap perusaan saat ini dan masa yang akan datang - Dipandang dari sudut pandang pengaruh perusahaan internal ( produk, harga, distribusi, dan produksi ) dan pengaruh mikro ( pemasok, distribusi, pasar )

Susu merupakan sumber protein yang sangat penting bagi tubuh kita. Saat ini, baik muda maupun tua serta merta mengonsumsi susu untuk menjaga keseimbangan gizi dalam tubuh. Telah diketahui bersama jika susu adalah sumber vitamin dan protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, apabila terjadi defisiensi baik vitamin maunpun mineral akan dapat berakibat fatal bagi tubuh kita. Oleh sebab itu, dewasa ini orang-orang berbondong-bondong untuk mengonsumsi minuman sehat dan bergizi. Menjamurnya perusahaan susu di Indonesia sangat memusingkan konsumen pada umumnya, karena semua perusahaan menawarkan produk susu yang baik. Sehingga membuat konsumen merasa kesulitan untuk memilih produk susu yang tepat. Namun, hal ini justru dijadikan cambuk oleh perusahaan untuk terus berinovasi meciptakan produk-produk yang menarik yang juga berbahan dasar susu.
Tidak dapat dipungkiri, banyak orang yang juga tidak dapat minum susu segar secara langsung. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya, orang tersebut memiliki alergi apabila mengonsumsi susu, konsumen tidak dapat meminum susu karemna kurang menyukai bau amis yang sering tercium apabila kita meminum susu segar, dan alasan lain. Hal ini membuat perusahaan memutar otak untuk menciptakan produk olahan yang juga dibuat dari susu. Misalnya, yogurt, ice cream, cokelat, susu yang telah dipasturiasi dan diberi perasa buah-buahan. Dengan demikian, konsumen tidak akan lari dari produk kita, karena perusahaan kita memiliki berbagai pilihan yang dapat dijadikan pilihan bagi konsumen. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang produksi bahan makanan, kita harus mampu melihat keinginan pasar karena begitu banyak pesaing di luar sana yang juga dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil keuntungan.
Selain itu, apabila kita memandang dari segi yang lebih luas lagi, kita sebagai persuhaan memang tidak dapat dipungkiri ingin mendapatkan penghasilan yang sebesar-besarnya. Namun ada kalanya kita harus kembali ke realita yang telah lama membudaya di Indonesia. Yaitu, masyarakat kita yang sangat “berpegang teguh” pada prinsip ekonomi. Bisa kita lihat di pasar-pasar, baik supermarket maupun tradisional, para konsumen sangat sensitive dengan harga yang dijual di pasaran. Walaupun hanya 1 rupiah, maka konsumen akan memperjuangkan harga yang semurah-murahnya. Mungkin, ada rasa kepuasan tersendiri apabila dia dapat membeli dengan harga yang murah. Jadi, melihat kondisi ini, sebaiknya, perusaan tersebut dapat menjual dengan harga yang sepantasnya namun tetap menjaga komitmen gizi dan rasa dari produk yang dihasilkan.
Selain harga, masyarakat Indonesia terkenal dengan budaya tidak menyukai menunggu, jadi ini aka nada hubungannya dengan kecepatan barang yang sampai di tangan konsumen. Jadi, apabila kita senantiasa mengusung istilah “pembeli adalah raja”, maka kita harus memperbaiki kinerja distribusi yang ada di seluruh bagian Negara ini. Apabila distribusi kita terhambat karena faktor kelalaian dari perusahaan maka aka nada peluang besar jika konsumen akan lari dan berpindah hati ke perusahaan lain. Tentu saja, untuk menghindari hal tersebut, kita harus siap menghadapi berbagai macam kemungkinan tersebut.
Jadi, sangat terlihat jika untuk mendapatkan hati para konsumen, kita harus mempunyai komitmen yang kuat untuk menjaga kualitas dan kuantitas produk kita agar berbagai macam pengaruh lingkungan mikro tersebut tidak sampai merusak produksi kita. Namun sebelum itu, kita harus memperbaiki pondasi yang ada di dalam perusahaan tersebut. Perusahaan harus memiliki manajer yang memiliki kompetensi untuk menghadapi berbagai macam permasalahan internal yang ada di dalam di perusahaan tersebut. Baik itu yang berhubungan dengan produksi susu dan masalah keharmonisan antar pegawai. Karena keharmonisan antar pegawai sangat mempengaruhi hasil produksi yang akan dipasarkan.


2. Meprediksi lingkungan yang berpengaruh terhadap perusaan saat ini dan masa yang akan datang – Dipandang dari sudut pandang pengarus lingkungan Makro ( ideology, politik, ekonomi, social, budaya, teknologi )
• Ideology, kita harus dapat menghubungkan ideology suatu bangsa terhadap produksi yang akan kita hasilkan. Misalnya, Negara Indonesia adalah pancasila maka kita harus bisa mengambil point-point yang tertanam di dalamnya. Seperti contoh, saya mengambil point yang pertama yaitu, Ketuhanan yang Maha Esa, dari point kita dapat melihat animo masyarakat Indonesia yang sebagian beragamakan islam. Maka kita harus saling menghargai dengan membuat produk yang halal agar konsumen tidak merasa kecewa dengan produk yang kita produksi.

• Politik, Indonesia menganut paham demokrasi. Jadi, tidak aka nada salahnya kita mendengar keluhan, saran, maupun kritik dari konsumen untuk memperbaiki produksi produk kita. Karena dengan melihat lebih dekat kemauan dari konsumen dapat memperkecil peluang konsumen untuk lari ke produk lain.

• Ekonomi, seperti yang saya katakan di atas bahwa prinsip ekonomi sangatlah dipegang teguh oleh konsumen di Indonesia. Jadi, tidak ada salahnya jika pada bulan-bulan tertentu, missal di hari-hari besar seperti hari raya idul fitri, natal, dan sebagainya kita membuat bulan promosi ( beli tiga gratis satu ). Hal-hal yang dianggap sepele tersebut justru akan lebih berkesan di hati konsumen.

• Social, kondisi Indonesia sangat memprihatinkan apabila kita berbicara mengenai social. Maka, hal ini juga sebenarnya kita bisa memanfaatkan keuntungan dari permasalahan pelik tersebut. Seperti yang telah banyak dilakukan oleh beberapa perusahaan lain yaitu dengan membeli produk kita, maka konsumen telah mendukung atau member beberapa persen untuk disumbangkan ke orang-orang dan pihak-pihak yang membutuhkan. Hal ini juga dapat membuat daya tarik tersendiri karena kita dapat melakukan kegiatan social sekaligus menjual produk kita.

• Budaya, budaya Indonesia juga bisa menjadi ide bagi para perusaan untuk memasarkan. Misalnya, budaya jawa yang sering memberikan makanan maupun minuma kepada leluhurnya. Dengan adanya pemikiran kea rah sana, maka perusahaan dapat mengembangkan dan menjual hasil produknya secara maksimal.

• Tekonologi, saat ini teknologi di dunia telah mencapai tingkat puncak. Jadi, sebagai salah satu perusahaan kita harus mampu membaca aimo masyarakat. Misalnya, saat ini masyarakat kita sedang menggandrugi facebook dan beberapa situs pertemanan lainnya. Jadi, kita juga dapat memasarkannya dengan menggunakan media tersebut.

Jadi, semua kemungkinan baik posiitif mupun negative yang telah ada pada saat ini maupun yang akan terjadi, kita harus mampu menghadapinya dengan berbagai “ jurus “. Semua ini kita lakukan agar konsumen tidak berpindah ke lain hati.
Kita juga harus pandai dalam membaca golongan suatu komunitas dalam suatu ekologi. Dengan membaca kemauan dari masyarakat, kita tidak akan ditinggalkan oleh konsumen. Mengingat banyak perusahaan-perusahaan lain yang juga bergerak di bidang yang sama dan mereka juga pasti telah mempunyai strategi pemasaran yang berbeda pula maka kita harus pandai-pandai dalam mengolah system pemasaran kita.


B. DIAGNOSIS
a. Apakah kondisi lingkungan saat ini dan masa yang akan datang ada disparitas?
Saat ini, memang disparitas belum terlalu menonjol di lingkungan masyarakat kita. Namun, tidak akan tertutup kemungkinan juka disperitas tersebut akan terjadi. Saat ini pun, tanda-tanda adanya disperitas di masyarakat kita sudah Nampak terjadi. Mulai dari terlihatnya perbedaan antara status social antar masyarakat. Antara si miskin dan si kaya. Jadi, sebagai perusahaan yang professional dalam memasarkan produknya, kita tidak boleh untuk lebih berorientasi pada si kaya yang mempunyai uang yang cukup untuk membeli produk kita. Namun, kita harus mampu merangkul keduanya. Cara sederhana yang dapat kita lakukan yaitu dengan mengajak si kaya membeli produk kita dan secara provokatif untuk memberikan sebagian uang yang telah kita dapatkan untuk di berikan kepada orang yang tidak mampu.
Dengan cara sederhana tersebut maka akan kecil kemungkinan adanya disparitas di kalangan masyarakat untuk menggunakan produk kita. Sebenarnya, untuk mengambil hati konsumen tidak perlu melakukan hal-hal yang sulit dan sulit direalisasikan, dengan melakukan hal kecil pun akan tetap mempertahankan semboyan Bineka Tunggal Ika diantara dunia bisnis dan di Negara kita tercinta.

b. Apakah perubahan strategi perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan?
Tentu saja kita harus mengubah pola dalam menjual produk kita. Sifat dasar dari konsumen adalah cepat bosan dengan produk yang kita hasilkan. Jadi kita harus pandai dalam mengkreasikan sesuatu yang baru dan membuat konsumen terus merasa tertarik untuk membeli produk kita. Strategi yang dilakukan tergantung pada perubahan keinginan dari pasar. Apabila selama ini kita hanya menghasilkan susu sapi, mengapa kita tidak membuatnya menjadi permen susu agar konsumen marasa corious dan ingin membeli produk kita.
Selain itu, kita juga mengubah beberapa content lainnya, misalnya mengubah bungkus atau kemasan dari produk yang kita hasilkan. Misalnya dengan menonjolkan warna-warna yang menarik dan hal tersebut dapat membuat para konsumen merasa tertarik untuk membeli produk kita.
Strategi pemasaran juga wajib diubah agar tidak terjadi kemonotonan dalam penjualan produk kita. Strategi pemasaran yang mungkin tadinya hanya menjangkau perkotaan dapat mulai menjamah daerah pedesaan agar konsumen semakin banyak menggunakan produksi kita. Banyak hal lain yang juga dapat dilakukan agar kita dapat senantiasa mendapatkan perhatian lebih dari konsumen.

c. Apakah perlu adanya upaya khusus untuk mengurangi disparitas, strategis yang terjadi?
Disparitas sesungguhnya merupakan masalah yang dapat dikatakan serius karena memang hal ini dapat mengganggu dalam proses pemasaran produk kita. Mengapa? Seperti yang telah saya katakana di atas, jika apabila disparitas dibiarkan terlalu lama hidup dan tumbuh subur di tengah-tengah masyarakat kita maka hal ini juga akan mempengaruhi kegiatan produksi kita. Langkah-langkah strategis yang perlu kita lakukan adalah dengan tidak menambah dalam jurang disparitas tersebut.
Beberapa langkah telah saya sampaikan pada point-point di atas, agar kita dapat mencegah disparitas di kalangan masyarakat.
















BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Kita perlu manganalisis dan memperhatikan pola-pola perubahan dari pasar asar kita dapat terus bereksistensi di bidang bisnis pada perusahaan yangbsedang kita promosikan kepada khalayak ramai. Dengan memprediksi peluang terbaik yang dapat kita dapatkan bahkan sampai peluang terburuknya agak kita tidak kaku lagi dalam menghadapi semua problems tersebut, maka kita harus memiliki komitmen yang kuat dan tangguh.

B. SARAN
Saya hanya berharap, konsep pemasaran tidak terdengar asing untuk mereka yang baru masuk di dunia ini dengan menampilkan beberapa contoh sederhana dan membagi sedikit ilmu yang saya punya, semoga pembaca dapat mengambil yang baik dan dapat mengoreksi bagian yang salah untuk memperbaiki makalah ini.

















REFERENSI

Ilmu yang saya dapatkan dari ulasan dan penjelasan bapak Heery Susanto kemudian saya tuang dalam bentuk tulisan pendek, yakni makalah ini.

0 comments:



Posting Komentar