analisis jurnal 7


ANALISIS JURNAL
Menumbuhkan Ketrampilan Kepemimpinan dan Team-Building serta Penghargaan terhadap Profesi Lain Melalui Interprofessional Education Analisis Kemungkinan Penerapannya Pada Fakultas Kedokteran di Indonesia

Fostering Medical Students’ Leadership and Team Building Skills and Respect toward Other Health Profession through Inter-Professional Education
Analysis of Its Possible Application in Indonesian Medical Schools
Endang Lestari1*

1.      Latar belakang : mengembangkan ketrampilan dalam menjalani suatu profesi, apalagi yang berhubungan dengan dunia kesehatan, tentunya tidaklah suatu hal yang mudah. Berbagai profesi kesehatan seperti dokter, apoteker, perawat, dan lainnya pasti akan bertemu dengan berbagai macam karakter pasien dengan berbagai macam keluhan penyakit yang berbeda pula. Oleh sebab itu, profesi ini sangat menuntut setiap pribadinya untuk memiliki sebuah ketrampilan dalam mengembangkan ketrampilan dalam hal kepemimpinan, baik untuk memimpin diri sendiri juga untuk memimpin organisasi yang akan dijalankan bersama-sama antar tim kesehatan agar dapat menghasilkan sebuah “pelayanan” yang terbaik baik pasien.
2.      Tema : ketrampilan kepemimpinan sangat membantu profesi yang berkaitan dengan dunia kesehatan untuk membangun sebuah tim yang solid dan baik guna membantu pasien dalam memperbaiki kualitas hidupnya.
3.      Kerangka penelitian : Inter-professional learning menjadi issu nasional dalam bidang pendidikan kedokteran. Berbagai diskusi dilakukan di beberapa perguruan tinggi, untuk mengkaji kemungkinan penerapan pendekatan multiprofesi dalam bidang kesehatan tersebut. Berikut adalah review terhadap salah satu artikel mengenai multiprofesional learning dalam bidang medis serta membahas berbagai implikasi yang dapat dipelajari dari artikel tersebut bagi pengembangan pendidikan kedokteran di Indonesia.
4.      Teori : Yang dimaksud multiprofesional adalah profesi dari berbagai disiplin seperti misalnya dokter, perawat, pekerja sosial, kesehatan masyarakat yang duduk bersama dan bekerja sama dalam satu tim untuk mengidentifikasi dan menerapkan program pelayanan kesehatan masyarakat. Kurikulum multiprofesional ini diterapkan bagi siswa di Universitas Hawai. Tujuan dari penerapan kurikulum tersebut adalah menyusun model pendidikan kesehatan yang berorientasi pada komunitas untuk berbagai profesi kesehatan. Siswa dari berbagai jurusan melakukan kegiatan dalam satu tim interdisipliner, maksudnya mereka bekerja bersama, menentukan kebijakan, tujuan kegiatan secara tim. Bedanya dengan tim multidisipliner adalah bahwa tim tersebut terdiri dari anggota dari berbagai bidang, kemudian bekerja dengan tujuan masing-masing, bukan satu tujuan tim. Proyek yang diberikan kepada tim interdisipliner ini adalah menyelesaikan masalah kesehatan di daerah pinggiran. Sebelumnya mereka mendapatkan pendidikan interdisipliner di daerah pinggiran Virginia. Keuntungan yang didapat dari kegiatan ini Multiprofesional Learning 91 adalah bahwa (1) mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi peran yang harus dilakukan masing-masing profesi, yang selanjutnya dapat menumbuhkan rasa hormat kepada profesi lain (2) memberikan apresiasi pada dimensi kultural dengan cara hidup bersama di komunitas tempat meeka bertugas, dan mengikuti berbagai kegiatan kemunitas, (3) menghormati kelebihan dan kontribusi masing-masing disiplin untuk menyelesaikan masalah tim (4) memiliki pengalaman bekerjasama dengan profesi lain. Penelitian tersebut sangat menarik dan memberikan informasi yang sangat bermanfaat mengenai pengaruh positif penerapan kurikulum community basedmultiprofessional bagi pendidikan kedokteran.
5.      Hipotesis : dasar konstruktivisme yang melandasi penerapan pendekatan   pembelajaran antara lain:
a. Belajar adalah proses aktif, dan pengalaman sangat mempengaruhi berarti atau tidaknya sebuah informasi.
b. Konsep yang dimiliki seseorang akan berkembang seiring dengan negosiasi makna dan berbagi pandangan dari berbagai perspektif. Perubahan representasi internal terjadi melalui kegiatan belajar kelompok.
c. Belajar harus disesuaikan dengan situasi yang nyata, yang akan dihadapi oleh pembelajar kelak.


0 comments:



Posting Komentar