hiperlipidemia sekunder


HIPERLIPIDEMIA SEKUNDER
Hiperlipidemia adalah keadaan meningkatnya kadar lipid darah dalam lipoprotein (kolesterol dan trigliserida). Hal ini berkaitan dengan intake lemak dan karbohidrat dalam jumlah yang berlebihan dalam tubuh. Keadaan tersebut akan menimbulkan resiko terjadinya artherosclerosis dan hipertensi. Berikut ini adalah diagram penyakit risiko yang akan timbul akibat terjadinya penyakit sistem kardiovaskular :

Artherosclerosis merupakan keadaan terbentuknya bercak yang menebal dari dinding arteri bagian dalam dan dapat menutup saluran dari aliran darah dalam arteri koronaria. Bila penyempitan terjadi pada pembuluh darah jantung dapat menyebabkan Penyakit Jantung Koroner.
Pembuluh darah koroner yang menderita artherosklerosis selain menjadi tidak elastis, juga mengalami penyempitan sehingga tahanan aliran darah dalam pembuluh koroner juga naik. Naiknya tekanan sistolik karena pembuluh darah tidak elastis serta naiknya tekanan diastolik akibat penyempitan pembuluh darah disebut juga tekanan darah tinggi atau hipertensi. Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari.  Sel-sel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu.  lemak utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida.  Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga bisa mengikuti aliran darah; gabungan antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein. Lipoprotein yang penting bagi tubuh antara lain  yaitu sebagai berikut :
1.      Kilomikron
2.      VLDL (Very low density lipoprotein)
3.      LDL (Low denstity lipoprotein)
4.      HDL (High density Lipoprotein)
Berikut ini, kadar dan ukuran normal dari lipoprotein dalam darah :
            Apabila terjadi ketidaknormalan pada komposisi lipoprotein dalam darah, maka dapat memicu tibulnya hiperlipidemia sekunder ini. Pada jenis hiperlipidemia sekunder, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, misalnya : diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversibel (berulang). Kejadian hiperlipidemia sekunder kira-kira 40% dari seluruh kasus hiperlipidemia. Hiperlipidemia sekunder adalah terjadinya peningkatan kadar lemak yang disebabkan antara lain oleh kondisi penyakit dan obat-obatan tertentu.
Berikut ini tabel mengenai kenaikan kadar lipid dalam darah (seperti trigliserida dan kolestrol) yang disebabkan oleh adanya beberapa jenis penyakit dan obat-obatan tertentu yang dapat memicu kenaikan kadar lipid dalam darah tersebut :



            Dari tabel diatas, kita dapat mendapatkan sebuah penjelasan bahwa kenaikan kadar lipid dalam darah tidak hanya faktor penyakit tertentu yang diderita oleh pasien, tetapi juga diakibatkan oleh beberapa jenis obat golongan tertentu yang dapat menyebabkan kenaikan kadar lipid. Adapun beberapa penyebab timbulnya hiperlipdemia sekunder ini, antara lain yaitu :
1. Usia à kadar lipoprotein, terutama LDL, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia
2. Jenis kelamin à pria memiliki kadar LDL lebih tinggi dalam keadaan normal, tetapi menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat.
3. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
4. Obesitas (proporsi badan yang tidak seinmbang yang diakibatkan oleh lemak yang bertumbuk pada jaringan tubuh)
5. Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh, seperti : mentega, margarin, whole milk, es krim, keju, daging
6. Kurang melakukan olahraga
7. Penggunaan alkohol
8. Merokok
9. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
10. Gagal ginjal
11. Kelenjar tiroid yang kurang aktif
12. Obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu metabolisme lemak seperti estrogen, pil KB, kortikosteroid, diuretik tiazid (pada keadaan tertentu)

Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total bersifat sementara dan tidak berat, dan terutama merupakan akibat dari makan lemak.  Pembuangan lemak dari darah pada setiap orang memiliki kecepatan yang berbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar lemak hewani dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dL, sedangkan yang lainnya menjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total dibawah 260 mg/dL.  Perbedaan ini tampaknya bersifat genetik dan secara luas berhubungan dengan perbedaan kecepatan masuk dan keluarnya lipoprotein dari aliran darah. Berikut ini tabel mengenai penyebab kenaikan kadar lipid yang tinggi dalam darah :

Kolesterol
Trigliserida
Diet kaya lemak jenih & kolesterol
Diet kaya kalori
Sirosis
Penyalahgunaan alkohol akut
Diabetes yg tidak terkontrol dengan baik
Diabetes yang sangat tidak terkontrol
Kelenjar tiroid yg kurang aktif
Gagal ginjal
Kelenjar hipofisa yg terlalu aktif
Obat-obatan tertentu
  Estrogen
  Pil KB
  Kortikosteroid
  Diuretik tiazid (pada keadaan tertentu
Gagal Ginjal
Keturunan
Porfiria

Keturunan


Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab hiperlipidemia sekunder :
a.       Penyakit yang mempengaruhi kadar lemak
banyak penyakit yang berpengaruh atau memperberat adanya ketidaknormalan lemak dalam plasma, walaupun hal ini masih sangat tergantung pada kondisi individu dan diet. Beberapa penyakit itu antara lain :
1.      Diabetes melitus(DM).
DM adalah suatu penyakit gangguan metabolisme KH,lemak, dan protein. Atheroskelrosis dan asidosis adalah komplikasi dari DM yang tidak terkontrol kemungkinan akan mengalami hipertrigliseridemia (kadar trigliserida meningkat dalam darah). Pemberian insulin ternyata dapat menurunkan serum trigliserida yang mekanismenya kemungkinan melalui penurunan sintesis VLDL dan aktivasi lipoprotein lipase.
2.      Hipotiroid.
Abnormalitas kadar lipid dan lipoprotein plasma sering terjadi pada orang dengan hipotiroidism yang tidak diterapi.
3.      Gagal ginjal kronik.
Hiperlipidemia sering timbul pada penderita gagal ginjal hal ini kemungkinan karena terjadi penurunan aktivitas lipoprotein lipase.
4.      Obesitas.
Adanya intake kalori yang berlebihan secara terus menerus menyebabkan peningkatan kadar trigliserida dan penurunan HDL. Obesitas dapat memperparah kejadian hiperlipidemia primer.




b.      Beberapa penggunaan obat golongan tertentu :
1.      Diuretik.
Diuretik thiazid dan loop diuretik dapat meningkatkan VLDL dan LDL dengan mekanisme yang belum diketahui mekanismenya.
2.      Beta-bloker.
  Beta-bloker mempengaruhi metabolisme yang dampaknya dapat menaikkan kadar trigliserida dan menurunkan HDL tetapi tidak mempengaruhi LDL.
3.      Kortikosteroid.
      Pengaruh pemberian glukokortikoid pada kadar lemak sudah banyak diteliti pada pasien asma,rematoid artritis(RA), dan gangguan jaringan ikat. Pasien asma, RA, dan gangguan jaringan ikat yang mendapatkan pengobatan dengan prednisolon ternyata mengalami peningkatan kadar LDL.
4.      Kontrasepsi oral.
 Esterogen dan progesteron bersifat mineralkortikoid dan glukokortikoid yang dapat menyebabkan hipertensi dan DM. Efek kedua hormon tersebut pada lemak bersifat berlawanan. Estrogen sedikit menaikkan VLDL dan HDL, serta menurunkan LDL terutama pada wanita menopause. Sebaliknya, progesteron menaikkan LDL dan menurunkan VLDL dan HDL.
5.      Siklosporin.
      ini adalah suatu obat penekan imunitas terutama digunakan untuk menekan penolakan transplantasi organ. Obat ini ternyata dapat meningkatkan LDL, hipertensi, dan intoleransi glukosa. Dan efek tersebut jika diberikan bersamaan dengan glukokortikoid.
6.      Obat-obatan yang menginduksi enzim mikrosomal hati.
Obat-obat seperti karbamazepin, fenitoin, fenobarbital, rifamfisin yang bersifat induktor enzim mikrosomal hati ternyata meningkat kadar HDL. Tetapi dapat juga meningkatkan kadar VLDL dan LDL walaupun tidak sebanyak pada peningkatan HDL. Secara keseluruhan, peningkatan HDL proporsinya masih lebih tinggi yang menyebabkan proporsi LDL : HDL menurun.





Berikut ini tabel mengenai peningkatan dan pengurangan kadar lipid dalam darah akibat konsumsi obat-obatan golongan tertentu :
             


0 comments:



Posting Komentar