Aktivitas ACE Inhibitor
Dua buah peptida yang memiliki potensi sebagai
ACE-inhibitor telah dimurnikan dari gelatin kulit ikan cod alaska menggunakan
metode di atas, dan sekuensnya dideterminasi sebagai Gly-Pro-Leu (IC50
= 2,65 μM) dan Gly-Pro-Met (IC50 = 17,13 μM). Banyak turunan peptida
dari sumber yang berbeda memiliki aktivitas sebagai ACE-inhibitor. Secara umum ACE-inhibitor menurunkan tekanan
darah dengan menginhibisi ACE, yang merupakan komponen utama dalam sistem
renin-angiotensin, yang berfungsi untuk mengubah angiotensin I menjadi
angiotensin II. Inhibisi sintesis angiotensin II dengan ACE-inhibitor
menunjukkan keuntungan dalam menyembuhkan penyakit manusia termasuk hipertensi.
Ikatan antara inhibitor dan enzim umumnya melalui terminal karboksil tripeptida.
Peptida yang dimurnikan ini memiliki
asam amino pada sekuensnya yang berperan dalam aktivitas ACE-inhibitor yang
kuat.
Aktivitas Antioksidan
Oksidasi menyebabkan banyak akibat yang tidak
diinginkan pada makanan maupun dalam sistem biologi. Pada organisme aerobik,
oksidasi berhubungan dengan penyebab beberapa penyakit termasuk aterosklerosis,
inflamasi, dan kanker. Senyawa antioksidan pada umumnya dimanfaatkan untuk
mengatasi masalah yang disebabkan oleh oksidasi. Tiga fraksi peptida gelatin
kulit ikan (F1, F2, F3) disiapkan pada tiga tahap recycling membrane reactor (Gambar 1.1), hidrolisat enzimastis
yang pertama, kedua, dan ketiga menunjukkan potensi yang berbeda dalam
menghambat peroksida lipid seiring waktu (Gambar 1.2). Aktivitas antioksidan dihitung
dalam sistem oksidasi-asam linoleat dan aktivitasnya dihitung sebagai jumlah
malondialdehid (MDA) yang terbentuk. Peptida molekul rendah yang diturunkan
setelah hidrolisis dari dua enzim (P2 dan P3) dapat menghambat lipid
peroksidasi dengan kuat dan aktivitas ini lebih tinggi dibandingkan dengan
α-tokoferol dan lebih rendah dibandingkan butil hidroksi toluena (BHT). Peptida
murni juga dapat meningkatkan masa hidup sel dalam induksi oksidasi kultur hepatosit
manusia (Gambar 1.3).
Gambar 1.2. Aktivitas antioksidan
dari fraksi peptida gelatin ikan (F1, F2, F3) yang diperoleh dari tiga tahap recycling membrane reactor. Semakin
rendah konsentrasi MDA menunjukkan aktivitas antioksidan yang semakin tinggi
Gambar 1.3 Perbandingan masa hidup sel dalam induksi oksidasi kultur hepatosit manusia setelah pemberian antioksidan turunan peptida dari gelatin kulit ikan.
Untuk mengidentifikasi apakah efek antioksidan dari
gelatin kulit ikan sebanding dengan derivat gelatin dari sumber lain, sebuah
penelitian dilakukan menggunakan gelatin kulit bovin kemudian aktivitas
antioksidan dibandingkan. Aktivitas antioksidan diamati dengan menganggap
inhibisi lipid peroksidasi sebanding dengan peningkatan kelangsungan hidup sel
yang diinduksi dengan stres oksidatif lebih kuat pada gelatin kulit ikan
dibandingkan dengan gelatin kulit bovin. Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas
antioksidan gelatin kulit ikan lebih kuat dibandingkan dengan bovin.
Berdasarkan aktivitas ini dapat disimpulkan bahwa peptida turunan gelatin ikan
memiliki fungsi antioksidan yang aman dan potensial.
2 comments:
Nice info but gak ngerti.. hehehe hertyn :*
sama sama
Posting Komentar