Phobia Ketinggian

Phobia merupakan gangguan kecemasan terhadap stimulus atau situasi tertentu yang pada dasarnya tidak membahayakan bagi orang secara umum, akan tetapi individu tersebut mengalami peningkatan kecemasan yang tidak lazim dibandingkan orang lain yang menhadapi situasi atau stimulus yang sama. Individu menyadari bahwa rasa atkutnya itu tidak rasional akan tetapi ketika menghadapi situasi tersebut terjadi peningkatan rasa khawatir yang kuat bahkan kadang menimbulkan serangan panik.
orang menyebut dirinya menderita phobia spesifik seperti ketakutan terhadap ular (ophidiophobia, snakephobia), laba-laba (arachnophobia), ketinggian (acrophobia) dan sebagainya padahal rasa takut tersebut merupakan hal yang lumrah yang dapat terjadi pada siapa pun. Disebut mengalami phobia bila ketakutan tersebut mempengaruhi kehidupan dan aktivitas sehari-harinya.


Beberapa jenis phobia spesifik diantara adalah;

Arachnophobia - phobia pada laba-laba
Acrophobia - phobia pada ketinggian
Aerophobia - phobia pada pesawat, melakukan perjalanan via pesawat,
Brontophobia - phobia pada suara dan kilat petir
Carcinophobia - ketakutan pada munculnya kanker dalam diri (cancerophobia)
Cat Phobia - phobia pada kucing (ailurophobia)
Caligynephobia - phobia pada wanita cantik
Claustrophobia - phobia apda ruangan sempit
Clown Phobia - phobia pada badut (coulrophobia)
Commitment phobia - takut pada atau berkomitmen, terikat dengan pasangannya
Dendrophobia - phobia pada pepohonan
Dog Phobia - phobia pada anjing atau rabies (cynophobia)
Driving Phobia - phobia mengendarai mobil (amaxophobia)
Enissophobia - phobia melakukan dosa, melanggar komit
Erythrophobia - phobia pada warna merah pada pipi, warna merah (ereuthophobia)
Glossophobia - phobia untuk berbicara atau memulai pembicaraan di depan publik
Hydrophobia - ketakutan pada air, termasuk air liur anjing yang memungkinkan rabies
Necrophobia - ketakutan pada kematian atau kehilangan sesuatu (mati)
Needle Phobia - ketakutan pada benda runcing, jarum (aichmophobia)
Nudophobia - takut telanjang, melihat orang telanjang
Olfactophobia - phobia pada rasa bau-bauan yang menyengat
Ornithophobia - phobia pada burung-burung
Ponophobia - takut pada kerja keras yang dapat menimbulkan rasa sakit
Pupaphobia - phobia pada boneka
Thalassophobia - phobia pada laut
Trichophobia - phobia pada rambut (chaetophobia, hypertrichophobia)
Zoophobia - phobia pada hewan

Individu yang mengalami gangguan spesifik phobia kadang disertai dengan serangan panik, pada individu dewasa mereka menyadari bahwa ketakutan tersebut tidak beralasan dan tidak rasional, akan tetapi mereka tidak berkemampuan untuk menghilangkan rasa kecemasannya. Pada situasi tertentu penderita phobia tidak merasa cemas ketika dihadapkan pada kondisi yang berbeda, misalnya pada penderita acrophobia (phobia pada ketinggian) tidak merasa takut mendaki gunung tinggi tapi kecemasannya muncul ketika ia berada pada lantai gedung yang tinggi.


Simtom

Simtom yang muncul pada penderita phobia secara umum hampir sama dengan gejala kecemasan, akan tetapi simtom-simtom yang ada terarah pada situasi dan kondisi tertentu saja (tidak menyeluruh). Beberapa simtom yang ditemukan pada penderita gangguan phobia:
1) Sering sakit kepala, migrain.
2) Ingin tidur lebih lama.
3) Berkeringat secara berlebihan.
4) Otot menegang.
5) Rasa ingin muntah.
6) Peningkatan rasa cemas
7) Berpikir secara tidak realistis, takut dan membayangkan sesuatu bakal terjadi.
8) Sulit berkonsentrasi.
9) Mudah merasa capai atau letih.
10) Gemetar.
11) Kewaspadaan secara berlebihan (overt alertness)
12) Phobia erat kaitannya dengan pengalaman trauma sebelumnya
13) Takut terhadap sesuatu kondisi atau situasi tertentu yang menimbulkan kecemasan akan tetapi kecemasan itu berkurang bila situasi atau objek yang ditakuti itu tidak berada disekitar individu


Treatment

1) Terapi obat-obatan
Neurotransmiter utama terhadap gangguan kecemasan dengan melihat hasil laboratorium dengan mencheck peningkatan norepinefrin, serotonin dan gamma aminobutryc acid (GABA). Dengan positron emission tomography (PET) juga ditemukan kelainan (disregulasi) pembuluh darah serebral.

Biasanya untuk kecemasan dokter menganjurkan penggunaan obat psikoleptik, yaitu benzodiazepines dalam dosis rendah. Jenis obat-obat ini adalah Diazepam, Klordiazepoksid, Lorazepam, Klobazam, Bromazepam, Oksazolam, Klorazepat, Alprazolam atau Prazepam. Treatment phobia pada umumnya hampir sama dengan pemberian treatment pada kecemasan

2) Psikoterapi

Cognitive-behavioural therapy (CBT)
Terapi yang paling sering digunakan dalam perawatan kecemasan adalah cognitive-behavioural therapy (CBT). Pada CBT diberikan teknik pelatihan pernafasan atau meditasi ketika kecemasan muncul, teknik ini diberikan untuk penderita kecemasan yang disertai dengan serangan panik.

Support group juga diberikan dalam CBT, individu ditempatkan dalam group support yang mendukung proses treatment. Group support dapat berupa sekelompok orang yang memang telah dipersiapkan oleh konselor/terapis untuk mendukung proses terapi atau keluarga juga dapat diambil sebagai group support ini.

Dalam CBT, individu yang mengalami phobia spesifik akan diberikan terapi pendekatan dengan sumber kecemasan yang dirasakan oleh individu tersebut, misalnya penderita arachnophobia, individu akan dihadapkan pada laba-laba secara langsung, dilatih untuk mengontrol kecemasan.

Talk therapy
Metode klasik ini sangat jarang dipakai lagi. Pada terapi ini individu menemui terapis dan duduk menceritakan segala permasalahan kecemasan yang dialaminya. Terapis mendengarkan, mencatat dan menyusun strategi tertentu untuk pasien yang sesuai agar melakukan beberapa terapi perilaku tertentu untuk dilaksanakan oleh penderita gangguan kecemasan. Terapis ini beranggapan bahwa kecemasan akan menurun bila individu semakin banyak bercerita dan akan beradaptasi secara tidak langsung ketika kecemasan trauma diulang secara terus-menerus. Kelemahan dalam terapi ini adalah membutuhkan waktu yang relatif lebih lama, dan beberapa kemungkinan kemunculan perilaku maladaptif baru yang tidak terkontrol.

Neuro-Linguistic Programming (NLP)
Teknik NLP dapat dilakukan oleh siapapun dengan atau tanpa bimbingan terapis. Teknik ini tidak memiliki efek negatif dibandingkan teknik lainnya, selain harga yang murah, teknik ini dapat dilakukan sendiri. NLP dilakukan dengan mengembangkan imajinasi positif mengenai kemampuan yang dimiliki individu, mensugesti diri terhadap kemampuan diri dalam adaptasi kecemasan, menggali kemampuan dan pikiran positif.

0 comments:



Posting Komentar