Nama penulis jurnal : diperoleh dari Skripsi mahasiswa USU
Judul jurnal :
Efektifitas Ekstrak Kulit Durian (Durio zibethinus Murr) sebagai
Pengendali Nyamuk Aedes spp
Tahun penerbitan jurnal : 2007
Analisis jurnal oleh : Hertyn Frianka
Npm :
13210279
METODE PENELITIAN
Jenis nyamuk demam berdarah dengue (DBD) mempunyai
beberapa sppesies yaitu Aedes aegtpti dan Aedes albopictus yang
hidup di daerah tropis dan merupakan vektor utama penyakit DBD. Penyakit DBD
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dengan tanda-tanda
tertentu dan disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes spp. Penyakit ini
menyebabkan penyakit endemik dengan kejadian luar biasa yang berlangsung pada
periode-periode tertentu. Kasus DBD setiap tahun di Indonesia terus meningkat
bahkan makin merajalela dengan pemanasan global. Dalam upaya mengatasi penyakit
Demam Berdarah Dengue ini perlu adanya pengendalian dengan memamfaatkan tanaman
Durian yaitu pada kulit durian (Durio zibethinus Murr ) yang
mengandung bahan kimia aktif dalam bentuk tepung maupun dalam bentuk minyak
yang di kenal sebagai minyak atsiri, dapat di gunakan sebagai
insektisida.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak kulit
durian dalam membunuh nyamuk Aedes spp. Penelitian ini bersifat
ekspperiment semu (Quasi ekspperiment) yaitu untuk melihat pengaruh beberapa
kosentrasi dari ekstrak kulit durian terhadap kematian nyamuk Aedes spp.
Metode penelitian menggunakan Rancang acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 4
perlakuan ( 0%, sebagai kontrol, 25%, 50% dan 75% dengan 3 kali pengulangan.
Hasil penelitian pada masing-masing kosentrasi dengan tiga kali pengulangan
selama 30 menit pengamatan dengan interval waktu setiap 5 menit pengamatan
menunjukan hasil yang berbeda-beda pada kosentrasi 25% tingkat kematian nyamuk Aedes
spp sebesar ; 60 %, Kosentrasi 50% : 86,67 %, kosentrasi 75% telah mencapai
: 93,33 %, serta pada kontrol tidak terjadi kematian nyamuk Aedes spp.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ekstrak kulit durian mengandung zat
pestisida yang dapat digunakan dalam membunuh nyamuk Aedes spp. Dengan
kosentrasi efektif pada kosentrasi 25% diharapkan tanaman durian dapat menjadi
suatu alternatif untuk mengendalikan serangga seperti nyamuk.
Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu alternatif pengendalian
vektor khususnya nyamuk Aedes spp sebagai insektisida nabati yang aman
bagi lingkungan dan manusia.
Jenis
penelitian
Penelitian ini berbentuk eksperimen semu
(Quasi ekspperiment) yaitu meneliti efektifitas ekstrak kulit durian (Durio
zibethinus Murr) dalam pengendalian nyamuk Aedes spp, dan tidak
mengabaikan faktor yang mempengaruhi kehidupan nyamuk Aedes spp, yaitu
suhu dan kelembaban udara. Metode yang
di gunakan dalam penelitian ini adalah
metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dimana percobaan dilakukan dengan 3 macam
perlakuan dan satu control, perlakuan penyemprotan dengan konsentrasi ekstrak
kulit durian 0% , 25 %, 50% dan 75 % serta 3 kali pengulangan.
Lokasi dan Waktu penelitian
a.
Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di LKD
(Laboratorium Kesehatan Daerah) UNIMED, Medan.
b.
Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan
April – Mei 2011.
Objek penelitian
Objek penelitian adalah ekstrak kulit
durian sebagai pengendali nyamuk Aedes spp stadium dewasa yang diambil
dari kotak pemeliharaan, dan dimasukkan kedalam kotak perlakuan berukuran 50cm
x 50cm x 50cm (p x l x t) sebanyak 4 kotak. Jumlah nyamuk Aedes spp pada
masing-masing perlakuan dan kontrol sebanyak 15 ekor. Jumlah sampel diambil
berdasarkan kebutuhan penelitian yaitu 180 ekor nyamuk Aedes spp dewasa.
Subjek Penelitian
Untuk menunjang proses penelitian ini
diperlukan adanya subjek penelitian yaitu dengan menggunakan air gula.
Metode Pengumpulan Data
a.
Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil
penelitian yang dilakukan di LKD (Laboratorium Kesehatan Daerah) UNIMED, Medan.
b.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh
dari buku-buku dan jurnal serta literatur-literatur yang mendukung sebagai
bahan kepustakaan.
Alat dan Bahan Penelitian
a. Alat Penelitian
1. Pisau
2. Timbangan
3. Blender
4. Saringan
5. Beaker glass
6. Jam untuk mengukur
7. Alat penyemprot
8. Aspirator
9. Pipet
10. Alat destilasi
11. Erlenmeyer
12. Thermometer
13. Hygrometer
14. Wadah tempat kulit durian
15. Wadah tempat larva
16. Kotak pemeliharaan
17. Kotak pengamatan
b. Bahan penelitian
1. Air gula
2. Aquadest
3. jentik nyamukn Aedes spp
4. nyamuk Aedes spp dewasa
5. Kulit durian (Durio zibethinus Murr)
6. Kloroform
Prosedur penelitian
a.
Cara mendapatkan Nyamuk Aedes
spp Dewasa
Untuk mendapatkan nyamuk Aedes spp dewasa
dilakukan dengan memelihara larva nyamuk Aedes spp dengan cara sebagai
berikut :
1.
Siapkan kotak pemeliharaan nyamuk dengan ukuran 50 cm x 50cm x 50cm.
2.
Sediakan wadah kecil yang berisi air bersih.
3.
Kemudian masukkan larva nyamuk Aedes spp kedalam wadah kecil yang berisi
air bersih dan letakkan didalam kotak pemeliharaan.
4.
Atur suhu dan kelembaban yang cocok untuk pertumbuhan nyamuk di dalam kotak
pemeliharaan.
5.
Amati kotak pemeliharaan dan apabila jentik telah berubah menjadi kepompong lalu
masukkan air gula/madu kedalam kotak pemeliharaan untuk makanan nyamuk setelah
keluar dari kepompong.
6.
Setelah nyamuk tersebut keluar dari kepompong nyamuk tersebut ditangkap dengan
aspirator dan dipindahkan ke kotak perlakuan masing-masing sebanyak 15 ekor
sebagai sampel penelitian.
7.
Pada akhir penelitian nyamuk yang masih hidup dibunuh dengan menggunakan kloroform.
b.
Cara mendapatkan ekstrak kulit durian
Untuk mendapatkan ekstrak kulit durian
dilakukan dengan cara sebagai berikut (Oktavianingrum, 2007) :
1.
Siapkan kulit durian segar yang sudah di cincang dan diambil bagian kulit dalam
nya yang berwarna putih menjadi potongan-potongan kecil sebanyak 1500 gram,
2.
Potongan-potongan kulit durian dihaluskan dengan blender ditambah dengan aquades
sebagai pelarut sebanyak 300 ml,
3.
Larutan yang telah di blender diperas menggunakan saringan,
4.
Larutan yang telah diperas menjadi berwarna abu - abu kekeruhan,
5.
Kemudian dilakukan penyulingan sehingga
menghasilkan warna putih bening seperti air,
6.
Hasil ekstrak kulit durian yang sudah di suling siap di gunakan pada objek penelitian
terhadap Nyamuk Aedes spp dengan konsentrasi 0 % sebagai kontrol, 25%,
50 %, 75 % sebagai perlakuan.
c. Definisi Operasional
1.
Jumlah nyamuk Aedes spp adalah sebanyak 180 ekor yang belum disemprot dengan
beberapa konsentrasi ekstrak kulit durian.
2.
Ekstrak kulit durian adalah banyaknya hasil penyulingan dengan metode ekstrak
yang akan disemprotkan terhadap nyamuk Aedes spp yaitu: 0 %, 25 %, 50 %,
dan 75 %.
3.
Suhu adalah temperatur yang diukur selama penelitian dilakukan dengan menggunakan
alat thermometer, dinyatakan dalam derajat celcius.
4. Kelembaban adalah :
kelembaban udara di tempat penelitian yang diukur dengan menggunakan alat
hygrometer, dinyatakan dalam persen.
5. Jumlah nyamuk Aedes
spp yang mati adalah : banyaknya nyamuk Aedes spp yang mati setelah
dilakukan perlakuan penyemprotan hasil beberapa ekstrak kulit durian
yang diamati selama 30 menit dengan interval waktu setiap 5 menit yang
ditandai dengan nyamuk tidak bergerak , dan tidak dapat terbang.
6.
Keefektifan ekstrak kulit durian adalah : kosentrasi ekstrak kulit durian yang paling
rendah yang dapat membunuh nyamuk Aedes spp, sebanyak 50 % hewan
percobaan (LD50).
d. Cara Melakukan Pengenceran Kosentrasi
larutan durian
Cara untuk mendapatkan masing-masing kosentrasi kulit
durian adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mendapatkan kosentrasi 0 % maka yang digunakan aquadest sebanyak 100 ml
tanpa penambahan larutan kulit durian.
2.
Untuk mendapatkan kosentrasi 25% maka ditambahkan 100 ml aquadest dan larutan
kulit durian sebanyak 25 ml
3.
Untuk mendapatkan kosentrasi 50% maka ditambahkan 100 ml aquadest dan larutan
kulit durian 50 ml
4.
Untuk mendapatkan kosentrasi 75% maka ditambahkan 100 ml aquadest dan larutan
kulit durian 75 ml
e.
Cara melakukan percobaan
1.
Masing-masing 15 ekor nyamuk Aedes spp dewasa diambil dari
kotakpemeliharaan dengan menggunakan alat aspirator dan dimasukkan ke dalam kotak
perlakuan yang telah di beri lebel A untuk perlakuan penyemprotan dengan
konsentrasi 0% sebagai kontrol : kotak B untuk konsentrasi 25%, kotak C untuk
konsentrasi 50%, kotak D untuk konsentrasi 75% .
2.
Lakukan penggunaan penyemprotan sesuai dengan konsentrasi ekstrak kulit durian
dengan Jarak 30 cm dari masing-masing kotak perlakuan .
3.
Amati dan catat nyamuk Aedes spp yang mati setelah 30 menit dengan interval
waktu setiap 5 menit .
4.
Untuk kotak perlakuan dan kotak kontrol dilakukan pencucian dan di jemur setiap
akan dilakukan pengulangan.
Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil percobaan
dianalisa menggunakan metode distribusi frekwensi ( Deskriptif ) data diperoleh
dari hasil 3 kali perlakuan dan satu kontrol dengan konsentrasi ekstrak kulit
durian 0%, 25%, 50%, 75%, serta 3 kali pengulangan pada konsentrasi yang paling
efektif (Hanafiah, 2005).
0 comments:
Posting Komentar